Postingan

MODEL-MODEL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA (GUDYKUNST, BALDWIN)

Gambar
  1.      Model Proses Komunikasi William B. Gudykunst dan Young a)      Konsep model proses komunikasi William B. Gudykunst dan Young Berdasarkan William B. Gudykunst dan Young Yun Kim, model komunikasi antarbudaya, yaitu interaksi antara individu atau kelompok yang berasal dari budaya berbeda, atau komunikasi dengan orang asing. Model ini mengasumsikan dua orang yang sejajar dalam berkomunikasi, sebagai pengirim sekaligus penerima atau keduanya sebagai penyandi (encoding) dan penyandi balik (decoding).   b)     Persfektif model proses komunikasi antarbudaya William B. Gudykunst dan Young. Model proses komunikasi menurut William B. Gudykunst dan Young Yun Kim adalah sebagai Berikut:   Model Proses Komunikasi Antarbudaya William B. Gudykunst dan Young Yun Kim Adapun filter-filter tersebut adalah sebagai berikut: 1. Cultural. Filter pertama adalah budaya yang mengacu pada semua elemen persepsi bersama (Gudykunst mendefinisikan budaya sebagai persepsi bersama atau

MODEL-MODEL ANTAR BUDAYA (SAMOVAR & POTER, NAKAYAMA & FLORES)

Model Samovar dan Porter Definisi Kebudayaan Samover dan Porter (2004) memulai penjelasan model komunikasi antarbudaya dengan menjelaskan ulang pengertian komunikasi antarbudaya yang secara konseptual berkaitan dengan pemahaman budaya nasional. Ini merupakan prinsip dasar. Budaya adalah bangsa.         Samovar dan Porter (2004) mendaftar lima pendekatan untuk mendefinisikan budaya, sekaligus menjadi dasar pembahasan komunikasi antarbudaya, yaitu sebagai berikut: a. Budaya dipelajari. b. Budaya dibagikan. c. Budaya ditransmisikan dari generasi ke generasi. d. Budaya didasarkan pada symbol e. Budaya itu dinamis.   ·        Paham Isyarat Nonverbal Komunikasi nonverbal melibatkan semua rangsangan nonverbal dalam pengaturan komunikasi yang dihasilkan oleh sumber dan penggunaannya terhadap lingkungan yang memiliki nilai pesan potensial bagi sumber atau penerima (Samovar dan Porter, 2004).    ·        Menyimak Rasisme Samovar dan Porter (2004) mengusulkan empat

MODEL-MODEL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA (DODD, BENNET)

MODEL-MODEL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA (DODD, BENNET) Komunikasi Antar Budaya Komunikasi antar budaya dibangun atas dua konsep utama, yaitu konsep komunkasi dan konsep kebudayaan. Mulyana dan Rakhmat menyebut kedua konsep tersebut ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi karena budaya tidak hanya menentukan siapa berbicara dengan siapa, tentang apa dan bagaimana komunikasi berlangsung, tetapi juga turut menentukan bagaimana orang menjadi pesan, makna yang ia miliki untuk pesan dan kondisi-kondisinya untuk mengirim, memperhatikan dan menafsirkan pesan.     Model-Model Komunikasi Antar Budaya Model komunikasi antarbudaya adalah model yang menggambarkan proses terjadinya komunikasi antar budaya atau komunikasi lintas budaya. Model komunikasi antar budaya juga dapat menjelaskan hubungan antara beragam variabel yang menjadi sumber, sebab, proses, media, dan dampak, hasil atau akibat dari komunikasi antarbudaya.                                 A.    
MODEL-MODEL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA (KNAPP, NEULIP) Model komunikasi antarbudaya adalah model yang menggambarkan proses terjadinya komunikasi antarbudaya atau komunikasi lintas budaya.   A. Model Knapp Model 'staircase' ini digagas oleh Mark Knapp (Floyd, 2016). Prinsip-prinsip model ini bersumber dari Teori Penetrasi Sosial (Social Penetration Theory, SPT) yang digagas psikolog Irwan Altman dan Dalmas Taylor pada tahun 1973. Tujuan teori SPT adalah untuk memahami pengembangan hubungan antarpersonal. Menurut Knapp, pengembangan hubungan antarpersonal itu terdiri dari "proses sepuluh langkah", yang dipecah menjadi dua fase berbeda, namun saling berkait. Dua fase itu adalah 'coming together' dan 'coming apart'. 1. Coming Together a. Initiating, tahap pertama, ketika    Anda baru pertama kali bertemu, melihat orang lain, apa yang Anda lihat dalam pertemuan awal itu merupakan informasi visual semata-mata. b. Experimenting, Anda mulai menggali inf