MODEL-MODEL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA (GUDYKUNST, BALDWIN)
1. Model Proses Komunikasi William B. Gudykunst dan Young
a)
Konsep
model proses komunikasi William B. Gudykunst dan Young
Berdasarkan William B. Gudykunst dan Young Yun Kim, model
komunikasi antarbudaya, yaitu interaksi antara individu atau kelompok yang
berasal dari budaya berbeda, atau komunikasi dengan orang asing.
Model ini mengasumsikan dua orang yang sejajar dalam berkomunikasi,
sebagai pengirim sekaligus penerima atau keduanya sebagai penyandi (encoding)
dan penyandi balik (decoding).
b)
Persfektif
model proses komunikasi antarbudaya William B. Gudykunst dan Young.
Model proses komunikasi menurut William B. Gudykunst dan Young Yun
Kim adalah sebagai Berikut:
Model Proses
Komunikasi Antarbudaya William B. Gudykunst dan Young Yun Kim
Adapun filter-filter tersebut adalah sebagai berikut:
1. Cultural.
Filter pertama adalah budaya yang mengacu pada semua elemen persepsi
bersama (Gudykunst mendefinisikan budaya sebagai persepsi bersama atau kerangka
pemikiran, bukan artefak atau perilaku) yang meliputi sebagai berikut :
·
Values
·
Beliefs
·
World
View.
·
Rulese
·
Norms
2. Sosiocultural. Konsep ini berisi aspek-aspek identitas kelompok ('socio'sebagaimana dikenal dalam 'sociology'), yaitu sebagai berikut:
3. Psychocultures. Filter ketiga dalah pikiran individu (individual mind 'psych' dari 'psychology") yang meliputi sebagai berikut:
a.) Prejudice, stereotypes.
Kita membuat definisi bagi orang tertentu yang telah kita pasang "label" untuk dijadikan sebagai objek prasangka (sikap kita yang bisa keliru, generalisasi).
b) Uncertainty, anxiety.
Yaitu ketidakpastian dan kecemasan sebagai konsep utama dari model Gudykunst dan Kim.
c.) Mood, attitude, perception of the other.
Pada dasarnya, ada semacam elemen lain yang menandakan seseorang
sebagai individu. Filter ini relevan karena mengingatkan kita (seperti yang
akan kita lihat dalam model lain) bahwa individu tidak sama atau tidak identic
dengan budaya yang ia miliki. Baik untuk diingat bahwa individu dapat berbeda
dari budaya.
4. Envirounmental.
Semua komunikasi terjadi dalam konteks lingkungan yang meliputi sebagai
berikut:
a. Situation/location.
b. Geography/climate.
c. Interaction
potencial. d)What is not included.
Kelebihan dan
kekurangan model komunikasi
Gudykunst dan
Kim dijelaskan pada tabel berikut:
Kelebihan |
Kekurangan |
Memberikan banyak ilmu antarbudaya |
Menyebabkan timbulnya Kesalahpahaman |
Memperluas sikap Toleransi Antarbudaya |
Bisa menyebabkan terjadinya perselisihan antarbudaya |
Memperbesar relasi pergaulan antarbudaya |
Tidak adanya media yang di gunakan |
Beberapa
manfaat model komunikasi
Gudykunst dan
Kim adalah sebagai berikut:
1. Mengenal
budaya lain secara lebih dalam.
2. Memperlajari
dan mengetahui latar belakang suatu budaya, agama, suku, lingkungan,
pendidikan, dan lain-lain.
3. Menjawab
dampak budaya yang sangat besar didalam proses interaksi antarmanusia.
Akan tetapi,
model komunikasi ini sering memunculkan perselisihan dan pertentangan karena
adanya perbedaan latar budaya yang dipahami sebelumnya, dan tidak dijelaskannya
apa media yang dipakai dalam proses interaksi antarbudaya.
2.
Model Baldwin
Definisi akulturasi
menimbulkan beberapa masalah. Pertama, apakah akulturasi sama dengan adaptasi?
Banyak ahli memperdebatkan topik ini, namun ady (1985), menguntip Baldwin,
menguraikan lima cara berbeda dalam mengonseptualisasi "adaptasi"
sebagai proses "penyesuain". Banyak yang merasa bahwa konsep adaptasi
atau penyesuaian harus mampu, tidak saja memperlajari pola-pola budaya tetapi
juga kemampuan seseorang untuk bergaul dalam budaya (penyesuain sosial-budaya)
atau kemampuan seseorang secara keseluruhan untuk menangani dirinya yang sedang
berada dalam budaya orang lain Kedua, apakah terjadi akulturasi
"total" atau mungkin, ter fragmentasi? Mungkin orang berakultarasi
dalam beberapa hal, tetapi (secara sengaja), juga mempertahankan beberapa elmen
budaya mereka sendiri Model ini lebih ditujukan pada adaptasi budaya dalam
rangkanya menghadapi "kejutan budaya" atau dengan "kurva
U". Apa itu kurva U? Ada empat tahapan dan seperti apa saja tahapan
tersebut? Banyak penulis berdasarkan karya asli obreg (1960), telah menggambarkan
akulturasi dalam beberapa tahap. Namun, untuk tujuan penjelasan model ini, kita
akan menggunakan model empat tahap yang standar:
- Honeymoon
- Crisis
- Recovery
- Adjustment
Baldwin dan
Hunt (2002) menggambarkan pencarian informasi sebagai seperangkat strategi
komunikatif yang secara proaktif digunakan untuk memanami, memprediksi, dan
mengembalikan lingkungan orang.
Mereka
menemukan bahwa pencarian informasi dan timbal balik meningkat dengan
ketidakpastian, terutama dalam interaksi sosial awal. Mereka juga menyatakan
bahwa perbedaan dalam jenis informasi yang dicari, atau cara individu
mengumpulkan informasi tersebut.
Tentang model
ini dapat dibaca dalam buku-buku Baldwin dan Hunt
(2002), Baldwin
dan Hecht (2003), dan Baldwin, Gonzalez, dan Means-Coleman (2005). Poin utama
model ini adalah setiap episode komunikasi memiliki tiga komponen potensial,
dengan masing-masing berkisar dari kondisi rendah ke tinggi. Setiap baris
seharusnya dalam ruang tiga dimensi sehingga tidak berfungsi dengan baik di
atas kertas:
a. Interpersonal
dimension
b. Intergroup
dimension
c. Intercultural
dimension
Kekuatan model
ini adalah memungkinkan kita untuk membedakan antara kepemilikan kelompok
(termasuk prasangka dan stereotip) dan perbedaan budaya yang nyata. Dua orang
bisa jadi tinggi di ketiga dimensi acau rendah di ketiga.
Beberapa
kombinasi yang mungkin bermasalah adalah jika Anda dan saya tinggi dalam
persepsi antarkelompok (kami pikir kami berbeda), tetapi pada dimensi
antarbudaya, kami sebenarnya rendah. Dalam hal ini, kami tidak benar - benar
berinteraksi satu sama lain, tetapi dengan stereotip kami tentang kelompok
masing - masing.
Komentar
Posting Komentar